SITUBONDO, JAWA TIMUR – Suasana haru menyelimuti Dusun Tenggir Timur, Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, saat Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, A.KS., M.AP., datang mengunjungi keluarga korban tragedi tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Fajar Lorena Safari, Senin (9/12/2024). Kehadirannya bukan hanya membawa pesan duka, tetapi juga wujud kepedulian pemerintah melalui santunan langsung kepada keluarga yang berduka.
Dalam kunjungan tersebut, Adhy Karyono menyerahkan santunan berupa uang tunai Rp10 juta dan sejumlah paket sembako kepada keluarga almarhum Ahmad Sunni, salah satu korban meninggal dunia dalam insiden nahas itu. Penyerahan bantuan dilakukan di tengah kehadiran Wakil Bupati Situbondo Hj. Khoirani, Sekda Wawan Setiawan, serta jajaran pejabat dari Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Situbondo, dan unsur Forkopimda. Santunan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban keluarga korban.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga keluarga diberi kekuatan dan ketabahan. Pemerintah akan terus berkomitmen untuk memberikan penanganan terbaik bagi para korban dan memperbaiki keselamatan pelayaran di masa mendatang,” ujar Adhy Karyono dalam sambutannya.
Selain santunan kepada keluarga korban, Pj. Gubernur juga membagikan paket sembako kepada warga sekitar yang turut merasakan dampak tragedi ini. Aksi ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, terutama mereka yang terdampak langsung oleh musibah.
Dalam keterangannya, Adhy Karyono menegaskan pentingnya meningkatkan aspek keselamatan pelayaran, khususnya di wilayah yang menjadi jalur strategis kapal penumpang. “Keselamatan di laut harus menjadi prioritas utama. Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan tragedi serupa tidak terulang lagi,” tegasnya.
Tragedi tenggelamnya KLM Fajar Lorena Safari terjadi pada Minggu (8/12/2024). Kapal yang berlayar dari Pulau Sapudi menuju Pelabuhan Kalbut karam akibat cuaca buruk. Dari 75 penumpang dan awak kapal, 70 orang berhasil diselamatkan, sementara dua korban ditemukan meninggal dunia, termasuk Ahmad Sunni (54). Saat ini, tim gabungan Basarnas, TNI, dan Polri masih terus mencari satu korban lainnya yang hilang.
Aksi nyata seperti ini menjadi bentuk kehadiran pemerintah yang sangat dinantikan masyarakat. Santunan dan perhatian yang diberikan tidak hanya memberikan bantuan materiil, tetapi juga menjadi sumber penguatan moral bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Harapan besar pun disematkan agar peristiwa tragis ini menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di seluruh wilayah Jawa Timur.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, tragedi ini diharapkan menjadi awal dari upaya serius dalam mencegah kejadian serupa, sekaligus menciptakan rasa aman bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada moda transportasi laut.