Coretanrakyat.id Sumenep Sabtu 15 Mei 2025: Di tengah meningkatnya kegelisahan masyarakat terhadap keberadaan PT KEI yang dinilai mengancam kelestarian laut dan daratan Kangean, !GESLIM menginisiasi sebuah langkah spiritual besar: Doa Bersama dan Munajat Kangean. Acara ini menjadi wadah persatuan seluruh elemen masyarakat untuk menyuarakan penolakan secara damai sekaligus memohon perlindungan kepada Allah SWT agar tanah dan laut leluhur tetap terjaga dari eksploitasi yang meresahkan.
Munajat ini akan digelar pada Kamis, 20 November 2025, pukul 14.00 WIB, bertempat di Alun-Alun Kecamatan Arjasa. Kegiatan tersebut akan dihadiri oleh berbagai aliansi masyarakat, komunitas pemuda, tokoh agama, hingga ormas yang selama ini aktif menyuarakan aspirasi dan membela kepentingan masyarakat Kangean.
Isu yang berkembang di tengah masyarakat saat ini semakin jelas.
Masyarakat Kangean menolak PT KEI beroperasi, baik di laut maupun di darat. Penolakan ini bukan tanpa alasan. Warga merasa keberadaan perusahaan tersebut berpotensi merusak ekosistem laut, mengganggu ruang hidup nelayan, serta menimbulkan kekhawatiran atas dampak jangka panjang bagi kehidupan sosial dan lingkungan Kangean.
Dalam keterangannya, Lora Yaqin menegaskan bahwa acara ini merupakan bentuk ikhtiar spiritual yang tak terpisahkan dari perjuangan masyarakat. “Munajat ini adalah suara hati masyarakat Kangean. Ketika upaya dialog dan aspirasi telah disampaikan, kini kami mengetuk pintu langit. Kami memohon pertolongan Allah agar tanah dan laut leluhur ini dilindungi dari segala bentuk ancaman dan ketidakadilan, termasuk dari operasi PT KEI,” ujar beliau.
Melalui munajat ini, masyarakat berharap ketegangan mereda, suara rakyat didengar, dan keputusan terbaik lahir demi keselamatan lingkungan serta keberlanjutan hidup generasi Kangean ke depan. Acara ini diharapkan menjadi momentum persatuan, bahwa Kangean bukan hanya tanah, tetapi identitas, sejarah, dan amanah yang harus dijaga bersama.
(Red/Tim)








