JAKARTA – Setelah menjalani kunjungan kerja maraton selama lebih dari dua pekan ke enam negara strategis, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akhirnya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (24/11) pukul 03.00 WIB. Kepulangan ini menjadi momen bersejarah karena Presiden membawa komitmen investasi fantastis senilai 18,57 miliar dolar AS, setara dengan sekitar Rp294,80 triliun.
Disambut langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Presiden Prabowo yang mengenakan setelan jas biru tua dan peci hitam turun dari pesawat dengan penuh percaya diri. Sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menko Polhukam Budi Gunawan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala BIN Herindra, Panglima TNI Agus Subianto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, turut hadir memberikan penghormatan.
“Selamat datang kembali, Bapak Presiden,” ujar Wakil Presiden Gibran seraya menyalami Presiden Prabowo. Sambutan hangat ini diiringi dengan antusiasme dari para pejabat yang menilai keberhasilan kunjungan Presiden sebagai pencapaian besar bagi Indonesia.
Presiden Prabowo memulai kunjungan kerjanya pada 8 November 2024 ke Tiongkok, di mana ia bertemu dengan Presiden Xi Jinping untuk memperkuat hubungan bilateral dan menjajaki kerja sama ekonomi. Kunjungan dilanjutkan ke Amerika Serikat untuk berdiskusi dengan Presiden Joe Biden, yang menegaskan pentingnya kemitraan strategis antara kedua negara.
Di Amerika Selatan, Presiden menghadiri dua forum internasional penting: KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brazil. Dalam forum tersebut, Prabowo memperjuangkan kepentingan negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam isu-isu global seperti ketahanan pangan, energi hijau, dan transformasi digital.
Selain itu, kunjungan Presiden ke Inggris mempertemukannya dengan Raja Charles III dan Perdana Menteri Keir Starmer, membahas kerja sama di bidang teknologi dan lingkungan. Sementara di Persatuan Emirat Arab, Presiden menjalin hubungan erat dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), membicarakan investasi strategis di sektor energi dan kesehatan.
Salah satu pencapaian terbesar dari kunjungan ini adalah berhasilnya Indonesia mengamankan komitmen investasi senilai Rp294,80 triliun. Investasi ini akan diarahkan ke sektor-sektor strategis seperti ketahanan pangan, kesehatan, teknologi, dan energi hijau, yang diharapkan mampu mempercepat pembangunan nasional dan meningkatkan daya saing global Indonesia.
“Kunjungan ini tidak hanya memperkuat diplomasi, tetapi juga membuka jalan baru bagi transformasi ekonomi Indonesia,” ujar salah satu pejabat senior yang mendampingi Presiden.
Keberhasilan ini diyakini akan memberikan dampak nyata bagi pembangunan Indonesia dalam jangka panjang. Selain itu, kunjungan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci di panggung global, mempererat hubungan bilateral dengan negara-negara strategis, dan membuka peluang kerja sama di berbagai sektor.
Presiden Prabowo dijadwalkan memimpin rapat kabinet terbatas pada Senin (25/11) untuk merumuskan langkah strategis dalam merealisasikan komitmen investasi yang telah diperoleh.
Kedatangan Presiden dengan hasil gemilang ini tak hanya menjadi kabar baik bagi pemerintah, tetapi juga membawa harapan besar bagi seluruh rakyat Indonesia.